Gejala Retardasi Mental, Kenali Sejak Dini

Sama seperti masalah kemampuan fisik, ada pula orang-orang yang mengalami masalah kemampuan mental. Biasanya, masalah ini disebut dengan retardasi mental. Orang yang mengalami masalah kemampuan mental ini biasanya kesulitan dalam belajar atau berkomunikasi dengan orang lain.

Retardasi mental bisa dikenali sejak dini. Jika kamu ingin tahu gejalanya, baca artikel tentang retardasi mental berikut ini.

Pengertian Retardasi Mental

Retardasi mental adalah masalah kemampuan mental yang berada di bawah rata-rata, sehingga penderitanya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Masalah yang dimaksud meliputi dua masalah mental, yaitu:

  • Masalah intelektual seperti pemecahan masalah dan pembelajaran.
  • Masalah adaptif seperti kesulitan hidup mandiri dan komunikasi.

Penderita retardasi mental hanya sedikit dari total populasi, sekitar 1% hingga 3%. Masalah kesehatan mental ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Saat ini, istilah retardasi mental tak lagi digunakan. Istilah ini telah diganti sejak tahun 2013 menjadi disabilitas intelektual. Alasan penggantian istilah ini adalah retardasi mental telah menjadi istilah yang memiliki konotasi negatif, bersifat ofensif, dan sering menimbulkan kesalahpahaman.

Gejala dan Ciri Retardasi Mental pada Anak

Biasanya, gejala dan ciri retardasi mental sudah terlihat sejak anak masih kecil. Berikut ini adalah gejala yang mungkin muncul pada anak yang mengalami masalah kemampuan intelektual:

  • Sering bersikap meledak-ledak, seperti tantrum yang sulit ditangani.
  • Kesulitan menguasai latihan menggunakan toilet, makan sendiri, ataupun mengenakan pakaian sendiri.
  • Terlambat membalikkan tubuh, merangkak, berjalan, atau berlari.
  • Terlambat dalam berbicara.
  • Kesulitan dalam memahami akibat dari setiap perbuatan. 
  • Kesulitan dalam mengingat.
  • Kesulitan dalam berpikir logis dan pemecahan masalah.
  • Memiliki IQ di bawah 70 atau 75.
  • Mengalami kejang-kejang.
  • Mengalami gangguan mood.
  • Mengalami masalah penglihatan atau pendengaran.
  • Mengalami masalah gangguan motorik.

Penyebab Retardasi Mental

Beberapa kasus retardasi mental tidak memiliki penyebab pasti. Namun selain itu, biasanya disabilitas intelektual terjadi karena sebab-sebab berikut ini:

  1. Penyakit atau cedera pada otak

Disabilitas intelektual dapat terjadi karena infeksi pada otak seperti batuk rejan, campak, dan meningitis. Selain infeksi-infeksi tersebut, retardasi mental juga bisa disebabkan oleh masalah lain seperti tenggelam, kecelakaan yang melibatkan otak, malnutrisi, dan paparan zat beracun timbal (Pb).

  1. Kondisi genetik

Di sisi lain, retardasi mental juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik yang dibawa sejak kehamilan. Misalnya down syndrome dan sindrom fragile x.

  1. Masalah dalam kehamilan

Ketika terjadi masalah dalam kehamilan, disabilitas intelektual bisa terjadi pada bayi. Masalah kehamilan tersebut bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang tidak diizinkan dokter dan konsumsi alkohol. Selain itu, infeksi, preeklamsia, dan kekurangan nutrisi serta gizi seimbang juga bisa menjadi penyebabnya.

  1. Masalah dalam kelahiran bayi

Tak berbeda jauh dengan saat kehamilan, masalah dalam kelahiran bayi juga bisa berakibat pada retardasi mental. Misalnya ketika bayi lahir dalam kondisi prematur atau kekurangan oksigen.

Penanganan Retardasi Mental

Jika gejala retardasi mental dikenali sejak dini, masalah intelektual ini bisa ditangani lebih baik. Cara penanganan masalah intelektual yaitu:

  1. Penggunaan obat-obatan dan perubahan pola makan

Beberapa kasus disabilitas intelektual membutuhkan penggunaan obat-obatan dan perubahan pola makan. Biasanya, penanganan ini dilakukan untuk penderita fenilketonuria dan hipotiroid kongenital.

  1. Mengajarkan anak untuk mandiri

Anak yang mengalami retardasi mental harus diajarkan untuk mandiri sejak kecil. Dengan demikian, anak bisa berkembang dan menjalani hidupnya sendiri ketika dewasa.

  1. Terlibat dalam komunitas

Dukungan orang-orang terdekat sangat penting dalam penanganan disabilitas intelektual. Selain mendapat dukungan dari keluarga, kamu bisa memperoleh dukungan dari komunitas. Hal ini tidak hanya baik bagi orang tua yang mengasuh anak retardasi mental, tetapi juga baik untuk membangun kemampuan bersosialisasi anak.Itulah informasi tentang retardasi mental yang perlu kamu tahu. Jika anakmu mengalami gejala dan ciri yang telah disebutkan di atas, segera tangani. Libatkan dirimu dalam setiap langkah anak, agar anak dapat merasa lebih baik dan menjalani kehidupannya dengan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *