4 Bahaya Kol Goreng jika Terlalu Sering Dikonsumsi
Bahaya kol goreng bisa berkembang luar apa yang kamu perkirakan. Jika kamu adalah salah satu penggemar jenis lalapan berikut ini, ada baiknya kamu menyimak baik-baik artikel berikut. Kol goreng mungkin saja menjadi pemicu penyakit yang tidak kamu inginkan.
Pasalnya, bahaya kol goreng bersumber dari perubahan kandungan sayur kol atau kubis saat sebelum dan sesudah digoreng. Para pecinta lalapan sebaiknya mulai memperhatikan porsi sayuran ini. Sebab, mengonsumsi kol biasa dengan kol goreng tidaklah sama bagi tubuh.
Perubahan Kandungan Kol Biasa dan Kol Goreng
Kol memang salah satu sayuran sehat. Sebagai lalapan, kol melengkapi sajian nasi putih dan gorengan daging ayam atau ikan. Kandungan kol juga kaya akan vitamin C. Sayuran ini bisa menjadi alternatif untuk kamu yang butuh asupan vitamin C tetapi kurang menyukai makanan asam.
Data USDA National Nutrient Database Trusted Source, dalam 75 gram kol terdapat kandungan berikut ini:
- 17 kalori
- 1 gram serat
- 2 gram gula
- 1 gram protein
- 81,5 mikrogram vitamin K
- 11 miligram magnesium
- 22 mikrogram asam folat
Total dalam 75 gram kol terdapat 4 gram karbohidrat. Sementara kandungan vitamin C-nya setara dengan 30-35 % kebutuhan harian.
Selain kandungan utama itu, kol juga memiliki kalsium, vitamin B6, potasium, thiamin, antioksidan kolin, beta-karoten, lutein, zeaxanthin, flavonoid kaempferol quercetin, dan apigenin. Berbagai zat yang bermanfaat untuk tubuh ini seolah tidak mengindikasikan kenapa bahaya kol goreng.
Sebaliknya, bahaya kol goreng bermula dari perubahan pada kandungan kol. Kol goreng akan menyerap minyak. Kandungan nutrisi sehat itu justru akan terlepas selama pengurangan. Sayur kol yang tadinya sehat dikonsumsi kini malah menjadi sumber penyakit jahat. Itulah yang memicu apa bahaya kol goreng
Bahaya Kol Goreng sebagai Sumber Penyakit
- Kandungan kalori tinggi sehingga memicu obesitas
Total dalam 100 gram kol, terkandung sekitar 22 kalori. Hal itu dimungkinkan karena kurang lebih 92% bobot kol adalah air. Namun, saat digoreng, kandungan ini berbalik. Lalu, sebenarnya kol goreng berapa kalori?
Memasukkan satu sendok makan minyak goreng saat menggoreng kol artinya menambahkan sekitar 45 kalori tidak sehat. Bahaya kol goreng sebaiknya paling dihindari jika kamu tengah menjalankan program diet.
- Sayur sehat tanpa kandungan sehat
Apalagi yang dicari saat mengonsumsi kol goreng? Bahaya kol goreng adalah karena sudah tidak memiliki kandungan sehat. Mengapa? Sebab kandungan sehat tersebut ikut luruh ke dalam minyak. Oleh karena itu, merebus, mengukus, serta menumis sayuran, termasuk kol, merupakan cara terbaik memasak sayuran. Menggorengnya akan mengurangi nutrisi, bahkan secara drastis.
- Meningkatkan risiko penyakit jantung
Bahaya kol goreng yang sangat perlu diwaspadai adalah berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Para pecinta lalapan tentu sepakat bila kol goreng memang lezat dan gurih. Kenyataannya, saat memproses kol goreng, sama saja kamu mengubah minyak menjadi lemak trans. Lemak trans ini yang dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
- Bersifat karsinogenik pemicu kanker
Bahaya kol goreng lainnya adalah sifat karsinogenik atau mengandung bahan pemicu kanker. Sayur kol segar yang langsung dimakan sebenarnya memiliki senyawa antikanker.
Kol segar mengandung senyawa sulphoraphane yang bekerja menghambat enzim histone deacetylase, yakni enzim yang berperan dalam perkembangan berbagai macam kanker. Sayangnya, pengolahan kol dengan cara digoreng justru dapat memicu terbentuknya acrylamide yang bersifat karsinogenik.
Meski rasanya lebih enak, sebaiknya hindari bahaya kol goreng sebagai lalapan. Konsumsilah kol segar atau jika ingin diolah, olah dengan cara merebus atau menumisnya. Konsumsi kol goreng sesekali dalam porsi terbatas menjaga kamu untuk tetap aman.
Sumber:
Leave a Reply